Fauvisme adalah
suatu aliran dalam seni lukis yang berumur cukup pendek menjelang
dimulainya era seni rupa modern. Nama fauvisme berasal dari kata
sindiran “fauve” (binatang liar) oleh Louis Vauxcelles saat mengomentari
pameran Salon d’Automne dalam artikelnya untuk suplemen Gil Blas edisi
17 Oktober 1905, halaman 2.
Kepopuleran aliran ini dimulai dari Le Havre, Paris, hingga Bordeaux. Kematangan konsepnya dicapai pada tahun 1906.
Fauvisme adalah aliran yang
menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Tidak
seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni
warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih
memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.
Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar Paul GauguinPaul Sérusier: kepada
“How do you see these trees?
They are yellow. So, put in yellow; this shadow, rather blue, paint it
with pure ultramarine; these red leaves? Put in vermilion.”
“Bagaimana kau
menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning.
Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine.
Daun yang kemerahan? Tambahkan saja vermillion.”
Segala hal yang berhubungan
dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi
dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan
imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa
bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan
dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi pelukis.
Penggunaan garis dalam fauvisme
disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan
garis yang jelas dan kuat. Akibatnya bentuk benda mudah dikenali tanpa
harus mempertimbangkan banyak detail.
Pelukis fauvis menyerukan
pemberontakan terhadap kemapanan seni lukis yang telah lama terbantu
oleh objektivitas ilmu pengetahuan seperti yang terjadi dalam aliran
impresionisme, meskipun ilmu-ilmu dari pelukis terdahulu yang mereka
tentang tetap dipakai sebagai dasar dalam melukis. Hal ini terutama
terjadi pada masa awal populernya aliran ini pada periode 1904 hingga
1907.
Pengaruh
Pengaruh
Meskipun hanya berumur pendek, aliran fauvisme menjadi tonggak konsep seni rupa modern berikutnya.
Contoh-contoh lukisan aliran fauvisme:
Henri Matisse
André Derain
Georges Braque
The Stone Breaker
Tidak ada komentar:
Posting Komentar