Rabu, 09 September 2015

Fauvisme adalah suatu aliran dalam seni lukis yang berumur cukup pendek menjelang dimulainya era seni rupa modern. Nama fauvisme berasal dari kata sindiran “fauve” (binatang liar) oleh Louis Vauxcelles saat mengomentari pameran Salon d’Automne dalam artikelnya untuk suplemen Gil Blas edisi 17 Oktober 1905, halaman 2.
Kepopuleran aliran ini dimulai dari Le Havre, Paris, hingga Bordeaux. Kematangan konsepnya dicapai pada tahun 1906.
Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.
Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar Paul GauguinPaul Sérusier: kepada
“How do you see these trees? They are yellow. So, put in yellow; this shadow, rather blue, paint it with pure ultramarine; these red leaves? Put in vermilion.”
“Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning. Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine. Daun yang kemerahan? Tambahkan saja vermillion.”
Segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi pelukis.
Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat. Akibatnya bentuk benda mudah dikenali tanpa harus mempertimbangkan banyak detail.
Pelukis fauvis menyerukan pemberontakan terhadap kemapanan seni lukis yang telah lama terbantu oleh objektivitas ilmu pengetahuan seperti yang terjadi dalam aliran impresionisme, meskipun ilmu-ilmu dari pelukis terdahulu yang mereka tentang tetap dipakai sebagai dasar dalam melukis. Hal ini terutama terjadi pada masa awal populernya aliran ini pada periode 1904 hingga 1907.
Pengaruh
Meskipun hanya berumur pendek, aliran fauvisme menjadi tonggak konsep seni rupa modern berikutnya.
Contoh-contoh lukisan aliran fauvisme: 
Henri Matisse
André Derain
Georges Braque
 Lukisan The Stone Breaker karya Gustave Courbet
 The Stone Breaker
Realisme 
Usaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu. Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa unruk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Pembahasan realisme dalam seni rupa bisa pula mengacu kepada gerakan kebudayaan yang bermula di Perancis pada pertengahan abad 19. Namun karya dengan ide realisme sebenarnya sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal dengan nama India.
Realisme sebagai gerakan kebudayaan
Realisme menjadi terkenal sebagai gerakan kebudayaan di Perancis sebagai reaksi terhadap paham Romantisme yang telah mapan di pertengahan abad 19. Gerakan ini biasanya berhubungan erat dengan perjuangan sosial, reformasi politik, dan demokrasi.
Realisme kemudian mendominasi dunia seni rupa dan sastra di Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat di sekitar tahun 1840 hingga 1880. Penganut sastra realisme dari Perancis meliputi nama Honoré de Balzac dan Stendhal. Sementara seniman realis yang terkenal adalah Gustave Courbet dan Jean François Millet.
Realisme dalam seni rupa
Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek, untuk mencapai tujuan Verisimilitude (sangat hidup). Perupa realis cenderung mengabaikan drama-drama teatrikal, subjek-subjek yang tampil dalam ruang yang terlalu luas, dan bentuk-bentuk klasik lainnya yang telah lebih dahulu populer saat itu.
Dalam pengertian lebih luas, usaha realisme akan selalu terjadi setiap kali perupa berusaha mengamati dan meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat. Sebagai contoh, pelukis foto di zaman renaisans, Giotto bisa dikategorikan sebagai perupa dengan karya realis, karena karyanya telah dengan lebih baik meniru penampilan fisik dan volume benda lebih baik daripada yang telah diusahakan sejak zaman Gothic.
Contoh-contoh lukisan aliran realisme: 
Karl Briullov
Jean Baptiste Siméon Chardin
Camille Corot
Gustave Courbet
  Honoré Daumier
   Edgar Degas

Aliran Pop Art Beserta Contoh Lukisannya

Pop Art
Pop art merupakan bentuk reaksi dari perkembangan seni Abstrak atau Expresionisme pada saat itu. Dengan mengambil ciri khas desain iklan dan komik.
Salah satu bentuk awal desain Pop art adalah karya dari Richard Hamilton, Jhon Mchale dan Jhon Voelcker pada tahun 1956 yang berjudul " Just What is it that makes today's homes so different, so appealing?. Karya tersebut berupa penggabungan potongan gambar dari berbagai sumber.

Seiring dengan perkembangan jaman desain pop art tidak hanya di tuangkan dalam media cetak, sablon kaos, aksesoris motor , tapi di gunakan juga untuk mempercantik rumah, untuk bagian luar ataupun dalam. mungkin anda pernah melihat bangunan rumah dengan banyak warna yang berani, model sofa atau kursi yang unik, ini merupakan sebuah perkembangan dari dunia desain Pop art.

Untuk program yang di gunakan anda bisa menggunakan program grafis seprti Corel Draw , Photoshop ataupun program grafis lainya. Gimana anda tertarik untuk lebih mendalami atau mempelajari desain pop art ini ? Silahkan anda cari referensi di internet ataupun majalah majalah desain grafis.

Konsep melukis pop-art
Lukisan yang berfokus pada barang-barang komersial yang diproduksi secara massal. Aliran ini lahir pada tahun 1956, sebagai hasil pernyataan bahwa aliran ini bagian dari seni modern yang berlaku saat ini, dan tidak mengada-ada. Obyek yang ditampilkan adalah benda-benda yang sudah ada. Bentuk lukisan Pop-Art sering bersifat lucu, ironis, dan karikatual. (Rasjoyo, 1994: 56).
Tokoh – tokoh
Tokoh-tokohnya antara lain : Andy Warhol, Tom Wasselman, George Segal, Yoseph Benys, Claes Oldenburg dan Cristo.
Di Indonesia yang menganut aliran ini adalah seniman-seniman yang memproklamirkan diri : Kaum Seni Rupa Baru Indonesia”.
Contoh Lukisan Pop Art